Selasa, 15 April 2014

Memaknai Kemenangan Dan Kekalahan

Makna Kemenangan.

Kemenangan bukanlah hanya ketika kita berhasil mengalahkan lawan di suatu pertandingan. Dan bukan hanya ketika kita berhasil mencapai prestasi terbaik. Bahkan, bukan hanya ketika kita berhasil mendapatkan semua yang kita inginkan dalam hidup ini.

Tapi sisi lain arti "KEMENANGAN" adalah:
~saat di mana kita dapat Tetap optimis dalam suatu kegagalan.
~Saat di mana kita dapat tegar dalam musibah.
~Saat di mana kita dapat bangkit dari suatu keadaan yang menyedihkan.
~Saat di mana kita merasa sangat terpuruk namun kita mampu bertahan, tetap enjoy dan mampu berSyukur.
~Saat dimana kita dilukai dan dgn jiwa besar kita dpt memaafkan.
~Saat kita dikhianati namun kita bisa mengampuni dan hidup bersama kembali.
~Saat kita dengan riang mengasihi orang2 yg tidak pantas seharusnya kita kasihi dan sebagainya.

Kemenangan adalah saat di mana kita dapat menjadikan Situasi Suka maupun Duka itu sebagai bentuk proses dari Allah untuk pendewasaan mental dan spriritual kita dan memaknai, betapa sayangnya Sang Maha Pencipta kepada kita. Saat dimana kita menyadari betapa kita dapat belajar banyak dari semua yg terjadi.

"Kedewasaan Hidup bukan terbentuk karena usia tapi lebih terbentuk karena persoalan hidup yang dapat dimenangkan"

Makna Kekalahan.

Kekalahan jika dirasakan memang terasa pahit. Tapi kalau mau diresapi kadang terasa manis.. Ada orang yang memaknai kekalahan sebagai bentuk kegagalan, inilah kepahitan. Namun ada juga yang memaknainya kegagalan sebagai bentuk kemenangan yang tertunda, inilah buah manis. Sekarang coba kita tanyakan kepada diri kita sendiri, berapa kali kita mengalami kekalahan? Kalau saya sendiri berkali-kali. Saya pernah kalah dalam percintaan, pernah kalah dalam prestasi sekolah, pernah kalah dalam perlombaan, dan masih banyak lagi yang lain. Awalnya saya suka meratapi kekalahan tersebut. Tapi setelah saya renungkan ternyata tidak ada gunanya meratapi kekalahan.

Pada umumnya saat kita menerima kekalahan hal yang umum dirasakan adalah kecewa. Saya yakin hampir sebagian besar orang merasakan hal yang serupa. Apakah itu hal yang wajar? Saya katakan ya selama tidak berlarut-larut dalam kesedihan dan kekecewaan. Kalau terlalu larut yang ada kita akan menjadi pesimis atas tindakan yang akan kita lakukan selanjutnya. Akhirnya kita akan takut melangkah untuk menebus kekalahan dengan sebuah kemenangan.

Kalau kita mau belajar dari sejarah dan belajar dari pengalaman hidup seseorang, di luar sana banyak orang-orang hebat yang di awal karier dan cita-citanya pernah mengalami kekalahan.Tapi mereka enjoy-enjoy saja. Karena mereka yakin kekalahan hari ini bisa dibayar di hari yang akan datang. Hari ini kita boleh kalah, tapi hari yang akan datang kita pasti bisa merebut kemenangan. Ini adalah prinsip hidup para pejuang sejati, yang tidak akan pernah menyerah sampai titik darah yang penghabisan.

Kalah dalam pertarungan itu adalah hal yang biasa. Tapi kekalahan sejati adalah ketika kita tidak mampu bangkit dari kekalahan, tidak mau mencoba untuk berbenah diri dan melanjutkan perjuangan. Inilah makna dari kekalahan yang sebenarnya. Jika hal ini sudah menggrogoti pikiran dan jiwa, maka kita tinggal menunggu kehancuran.

Cara Menerima Kekalahan Secara Positif
Berikut adalah beberapa cara positif yang bisa kita lakukan untuk menerima sebuah kekalahan dan memulai usaha untuk mencapai sebuah kemenangan.

1.      Mengakui Kelebihan Lawan
Ketika kita mengalami kekalahan, maka hal yang seharusnya kita lakukan pertama adalah mengakui kelebihan lawan. Ini adalah wujud dari jiwa besar yang kita miliki. Akuilah bahwa memang lawan kita lebih baik diri kita. Apakah mengakui kelebihan lawan itu hal mudah? Memang tidak mudah, tapi kalau mau jujur dengan diri sendiri maka semua akan menjadi mudah. Kenapa orang lain bisa menang dan kita kalah, itu adalah tanggung jawab kita bukan tanggung jawab orang lain.

2.      Tidak Perlu Beralasan
Orang yang banyak memberikan alasan adalah orang yang tidak bisa menerima kekalahan dengan jiwa yang besar. Berbagai alasan yang mereka utarakan hanya untuk menutupi kekurangan yang mereka punya. Hal ini tentu bukanlah mental yang dimiliki para juara, karena mental juara tidak akan punya pemikiran semacam itu. Jika diri kita masih suka mencari alasan dan suka mengambinghitamkan orang lain. Maka kemenangan tidak akan kita raih, kalaupun kita menang, kemenangan itu hanya semu.

3.      Evaluasi Diri
Hal terpenting dalam hidup ini saat menerima kekalahan adalah dengan melakukan evaluasi diri. Evaluasi ini bisa di lakukan dengan banyak hal. Misalnya dengan merenung (introspeksi diri), meminta masukan dari orang lain, mau menerima kritik dan kalau perlu datanglah ke ahli yang punya kemampuan. Evaluasi diri ini akan menjadikan kita lebih peka terhadap kelemahan diri dan selalu berupaya untuk memperbaiki kelemahan tersebut.

4.      Belajarlah Terus
Setiap orang yang menang dan ingin mempertahankan kemenangannya maka ia harus belajar terus. Apalagi bagi kita yang kalah. Belajar itu adalah kunci keberhasilan dalam meraih kemenangan. Belajar ini bisa kita lakukan di mana saja dan dari siapa saja, termasuk dengan lawan kita. Seorang pejuang sejati dalam keadaan apapun ia selalu belajar untuk mengasah diri untuk menjadi pemenang Perlu saya ingatkan juga di luar sana lawan-lawan kita juga belajar terus. Sekarang coba kita bayangkan apa jadinya jika kita tidak mau belajar? Saya rasa tidak perlu dijelaskan pun anda akan tahu.

5.      Mencobalah Terus
Ada kalanya kita melihat orang yang mengalami kekalahan cenderung memiliki kecemasan dan ketakutan. Kecemasan dan ketakutan inilah yang membuat mereka tidak berani mengambil risiko untuk yang ke dua kalinya atau seterusnya. Tentu hal ini bukanlah mental para pemenang sejati. Para pemenang sejati tidak akan pernah berhenti berjuang meskipun kekalahan demi kekalahan terus dialami. Namun ia tidak pernah menyerah dan yakin akan mencapai sebuah kemenangan. Bahkan bangsa ini pun pernah mengalami ratusan bahkan ribuan kali kekalahan, Namun apakah pemuda dan bangsa Indonesia kapok untuk berjuang? Tidak! Karena kalau kapok tidak mungkin bangsa ini bisa merdeka.

Maka dari itu untuk menjadi pemenang sejati anda harus berjiwa besar menerima kekalahan.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda