Memaknai Kemenangan Dan Kekalahan
Makna
Kemenangan.
Kemenangan bukanlah hanya ketika
kita berhasil mengalahkan lawan di suatu pertandingan. Dan bukan hanya ketika
kita berhasil mencapai prestasi terbaik. Bahkan, bukan hanya ketika kita
berhasil mendapatkan semua yang kita inginkan dalam hidup ini.
Tapi sisi lain arti
"KEMENANGAN" adalah:
~saat di mana kita dapat Tetap optimis dalam suatu kegagalan.
~Saat di mana kita dapat tegar dalam musibah.
~Saat di mana kita dapat bangkit dari suatu keadaan yang menyedihkan.
~Saat di mana kita merasa sangat terpuruk namun kita mampu bertahan, tetap enjoy dan mampu berSyukur.
~Saat dimana kita dilukai dan dgn jiwa besar kita dpt memaafkan.
~Saat kita dikhianati namun kita bisa mengampuni dan hidup bersama kembali.
~Saat kita dengan riang mengasihi orang2 yg tidak pantas seharusnya kita kasihi dan sebagainya.
~saat di mana kita dapat Tetap optimis dalam suatu kegagalan.
~Saat di mana kita dapat tegar dalam musibah.
~Saat di mana kita dapat bangkit dari suatu keadaan yang menyedihkan.
~Saat di mana kita merasa sangat terpuruk namun kita mampu bertahan, tetap enjoy dan mampu berSyukur.
~Saat dimana kita dilukai dan dgn jiwa besar kita dpt memaafkan.
~Saat kita dikhianati namun kita bisa mengampuni dan hidup bersama kembali.
~Saat kita dengan riang mengasihi orang2 yg tidak pantas seharusnya kita kasihi dan sebagainya.
Kemenangan adalah saat di mana kita
dapat menjadikan Situasi Suka maupun Duka itu sebagai bentuk proses dari Allah
untuk pendewasaan mental dan spriritual kita dan memaknai, betapa sayangnya Sang
Maha Pencipta kepada kita. Saat dimana kita menyadari betapa kita dapat belajar
banyak dari semua yg terjadi.
"Kedewasaan Hidup bukan terbentuk
karena usia tapi lebih terbentuk karena persoalan hidup yang dapat
dimenangkan"
Makna
Kekalahan.
Kekalahan jika dirasakan memang
terasa pahit. Tapi kalau mau diresapi kadang terasa manis.. Ada orang yang
memaknai kekalahan sebagai bentuk kegagalan, inilah kepahitan. Namun ada
juga yang memaknainya kegagalan sebagai bentuk kemenangan yang tertunda, inilah
buah manis. Sekarang coba kita tanyakan kepada diri kita sendiri, berapa
kali kita mengalami kekalahan? Kalau saya sendiri berkali-kali. Saya pernah
kalah dalam percintaan, pernah kalah dalam prestasi sekolah, pernah kalah dalam
perlombaan, dan masih banyak lagi yang lain. Awalnya saya suka meratapi
kekalahan tersebut. Tapi setelah saya renungkan ternyata tidak ada gunanya
meratapi kekalahan.
Pada umumnya saat kita menerima
kekalahan hal yang umum dirasakan adalah kecewa. Saya yakin hampir sebagian
besar orang merasakan hal yang serupa. Apakah itu hal yang wajar? Saya katakan
ya selama tidak berlarut-larut dalam kesedihan dan kekecewaan. Kalau terlalu
larut yang ada kita akan menjadi pesimis atas tindakan yang akan kita lakukan
selanjutnya. Akhirnya kita akan takut melangkah untuk menebus kekalahan dengan
sebuah kemenangan.
Kalau kita mau belajar dari sejarah
dan belajar dari pengalaman hidup seseorang, di luar sana banyak orang-orang
hebat yang di awal karier dan cita-citanya pernah mengalami kekalahan.Tapi
mereka enjoy-enjoy saja. Karena mereka yakin kekalahan hari ini bisa dibayar di
hari yang akan datang. Hari ini kita boleh kalah, tapi hari yang akan datang
kita pasti bisa merebut kemenangan. Ini adalah prinsip hidup para pejuang
sejati, yang tidak akan pernah menyerah sampai titik darah yang penghabisan.
Kalah dalam pertarungan itu adalah
hal yang biasa. Tapi kekalahan sejati adalah ketika kita tidak mampu bangkit
dari kekalahan, tidak mau mencoba untuk berbenah diri dan melanjutkan
perjuangan. Inilah makna dari kekalahan yang sebenarnya. Jika hal ini sudah
menggrogoti pikiran dan jiwa, maka kita tinggal menunggu kehancuran.
Cara
Menerima Kekalahan Secara Positif
Berikut adalah beberapa cara positif
yang bisa kita lakukan untuk menerima sebuah kekalahan dan memulai usaha untuk
mencapai sebuah kemenangan.
1.
Mengakui Kelebihan Lawan
Ketika kita mengalami kekalahan,
maka hal yang seharusnya kita lakukan pertama adalah mengakui kelebihan lawan.
Ini adalah wujud dari jiwa besar yang kita miliki. Akuilah bahwa memang lawan
kita lebih baik diri kita. Apakah mengakui kelebihan lawan itu hal mudah?
Memang tidak mudah, tapi kalau mau jujur dengan diri sendiri maka semua akan
menjadi mudah. Kenapa orang lain bisa menang dan kita kalah, itu adalah
tanggung jawab kita bukan tanggung jawab orang lain.
2.
Tidak Perlu Beralasan
Orang yang banyak memberikan alasan
adalah orang yang tidak bisa menerima kekalahan dengan jiwa yang besar.
Berbagai alasan yang mereka utarakan hanya untuk menutupi kekurangan yang
mereka punya. Hal ini tentu bukanlah mental yang dimiliki para juara, karena
mental juara tidak akan punya pemikiran semacam itu. Jika diri kita masih suka
mencari alasan dan suka mengambinghitamkan orang lain. Maka kemenangan tidak
akan kita raih, kalaupun kita menang, kemenangan itu hanya semu.
3.
Evaluasi Diri
Hal terpenting dalam hidup ini saat
menerima kekalahan adalah dengan melakukan evaluasi diri. Evaluasi ini bisa di
lakukan dengan banyak hal. Misalnya dengan merenung (introspeksi diri), meminta
masukan dari orang lain, mau menerima kritik dan kalau perlu datanglah ke ahli
yang punya kemampuan. Evaluasi diri ini akan menjadikan kita lebih peka
terhadap kelemahan diri dan selalu berupaya untuk memperbaiki kelemahan
tersebut.
4.
Belajarlah Terus
Setiap orang yang menang dan ingin
mempertahankan kemenangannya maka ia harus belajar terus. Apalagi bagi kita
yang kalah. Belajar itu adalah kunci keberhasilan dalam meraih kemenangan.
Belajar ini bisa kita lakukan di mana saja dan dari siapa saja, termasuk dengan
lawan kita. Seorang pejuang sejati dalam keadaan apapun ia selalu belajar untuk
mengasah diri untuk menjadi pemenang Perlu saya ingatkan juga di luar sana
lawan-lawan kita juga belajar terus. Sekarang coba kita bayangkan apa jadinya
jika kita tidak mau belajar? Saya rasa tidak perlu dijelaskan pun anda akan
tahu.
5.
Mencobalah Terus
Ada kalanya kita melihat orang yang
mengalami kekalahan cenderung memiliki kecemasan dan ketakutan. Kecemasan dan
ketakutan inilah yang membuat mereka tidak berani mengambil risiko untuk yang
ke dua kalinya atau seterusnya. Tentu hal ini bukanlah mental para pemenang
sejati. Para pemenang sejati tidak akan pernah berhenti berjuang meskipun
kekalahan demi kekalahan terus dialami. Namun ia tidak pernah menyerah dan
yakin akan mencapai sebuah kemenangan. Bahkan bangsa ini pun pernah mengalami
ratusan bahkan ribuan kali kekalahan, Namun apakah pemuda dan bangsa Indonesia
kapok untuk berjuang? Tidak! Karena kalau kapok tidak mungkin bangsa ini bisa
merdeka.
Maka dari itu untuk menjadi pemenang
sejati anda harus berjiwa besar menerima kekalahan.
Label: 4KA40
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda