Selasa, 15 April 2014

Waspada “Wabah” Sakit Jiwa setelah 9 April 2014

Pasca Pemilu 2009, data Kementerian Kesehatan ada ribuan orang sakit jiwa baru yang dihubungkan akibat dampak Pemilu 2009. Pada Pemilu 2014 tampaknya angka tersebut tidak akan bergeser banyak karena yang gagal jadi caleg juga bisa mencapai angka 180 ribu caleg. Kekecewaan pasti dialami oleh sebagian mereka yang gagal tersebut. 

Harap-harap cemas dan terus bekerja keras sampai menuju tanggal 9 April 2014 sedang dialami para caleg tersebut yaitu 200 ribu caleg yang hanya memperebutkan 19.699 unit kursi, artinya lebih dari 90 % akan gagal karena tidak kebagian kursi. Para calon legislatif (caleg) harus bekerja keras tanpa kecuali. Caleg dengan nomor urut kecil seolah-olah punya harapan sedang caleg nomor urut awal (‘nomor jadi”) juga tidak bisa yakin menang. Apalagi jika masayarakat pemilihnya paham yang dipilih orang bukan partai. Jelas kondisi ini membuat para caleg akan mengalami stress luar biasa untuk meraih harapan kursi tersebut.

Kita bisa melihat berbagai caleg melakukan berbagai hal dari yang tidak rasional sampai rasional yang bisa diterima akal untuk mendapatkan 1 kursi legislatif baik DPRD kabupaten/kota, DPRD propinsi dan DPR pusat serta Dewan Pimpinan Daerah (DPD). 

Perjalanan panjangpun juga sudah dilalui oleh para caleg untuk menjadi caleg. Ada caleg yang harus keluar dari perkerjaannya karena merasa kans besar untuk menjadi anggota legislatif dan mencoba peruntungan untuk bisa menjadi anggota legislatif. Perjalanan panjang sudah dilalui dan penentuan tinggal beberapa minggu lagi apakah mereka berhasil atau gagal. 

Selain para caleg menjelang PEMILU para keluarga caleg, para politisi, para penyandang dana para caleg, juga akan menunggu harap-harap cemas apakah mereka, keluarga mereka , caleg yang mereka usung dapat berhasil. Dana yang besar yang terus dikeluarkan selama masa kampanye merupakan salah satu faktor stress tersendiri. Belum lagi jika uang tersebut didapat melalui pinjaman uang baik melalui kantor penggadaian atau bank atau bahkan melalui rentenir. Rumah, tanah atau aset lain mungkin sudah jadi jaminan dari proses hutang piutang ini. Aset ini akan tersita jika mereka tidak bisa mengembalikan dana pinjaman tersebut. Kondisi ini jelas berpotensial untuk menimbulkan kekecewaan dan stress yang cukup berat apalagi juga rumah tangga berantakan akibat kondisi ini.

Berbagai rumah sakit jiwa propinsi memang juga sudah memprediksi akan banyak orang terganggu jiwanya korban Pemilu, setelah tanggal 7 April nanti. Mereka sudah bersiap-siap untuk menerima lonjakan pasien pasca Pemilu.

Tentu kita harus belajar dari pengalaman pemilu 2009, terjadi peningkatan orang dengan sakit jiwa akibat Pemilu 2009, ganggun jiwa yang terjadi mulai dari Depresi, psikosis bahkan bunuh diri (tentamen suicide).

Kecewa dan stress merupakan faktor utama yang bisa menyebabkan terjadinya gangguan kejiwaan yang pada akhirnya dapat mengganggu fisik seseorang. Gangguan jiwa yang terjadi bisa ringan sampai berat. Mulai dari sakit kepala, susah tidur atau nafsu makan menurun, gangguan jiwa bisa berupa depresi sampai yang berat seperti psikosis akut. Berbagai gangguan sistim organ bisa terjadi akibat adanya faktor stress tersebut.

Gangguan fisik yang disebabkan oleh faktor psikis ini selanjutnya sering disebut sebagai gangguan psikosomatik merupakan gangguan ksehatan yang sering dialami karena seseorang stress. Gangguan psikosomatik terjadi akibat adanya gangguan keseimbangan saraf otonom, sistim-hormonal tubuh, gangguan organ-organ tubuh serta sistim pertahanan tubuh. Berbagai kelainan organ yang terjadi dapat dihubungkan dengan faktor-faktor yang menyebabkan kelainan organ tersebut.

Berbagai keluhan yang dapat timbul saat seseorang mengalami stress antara lain sakit kepala, pusing melayang, tangan gemetar, sakit leher, nyeri punggung dan otot terasa kaku, banyak keringat terutama pada ujung-ujung jari tangan dan kaki, selain itu ujung-ujung jari tangan dan kaki terasa dingin, gatal-gatal pada kulit tanpa sebab yang jelas. Mereka juga bisa mengalami nyeri dada, nyeri ulu hati, mual, perut kembung dan begah serta diare. Gangguan yang terjadi akibat stress bisa multi organ. 

Gejala fisik yang muncul tersebut bisa karena memang sudah ada penyakit organik sebelumnya. Oleh karena itu memang harus dipastikan dulu bahwa tidak ada penyakit organik sampai mendapat kesimpulan kalau keluhan-keluhan yang timbul tersebut karena penyakit psikosomatik yang dicetuskan oleh stress tadi.

Selain itu stress sendiri akan memperburuk penyakit-penyakit kronik yang sudah ada sebelumnya. Berbagai penyakit kronis yang dapat diperberat oleh adanya faktor stress antara lain penyakit kencing manis, sakit jantung, stroke, hipertensi, penyakit rematik baik sendi maupun non sendi, gangguan seksual, ganguan buang air kecil, obesitas, kehilangan daya ingat, infertilitas, masalah tiroid (gondok), penyakit autoimun, asma bronkiale serta sindrom usus iritabel (irritable bowel syndrome/IBS).

Bagaimana mengatasi keadaan ini? 

Pasrah siap kalah dan siap menang. Selalu dekat dengan yang Maha Kuasa. Siap menanggung dampak kekalahan seperti rasa malu yang akan memperburuk rasa stress tadi. Usahakan untuk tetap tidur dan makan teratur seberapa sibuknya kondisi saat ini. Syukur-syukur masih tetap berolah raga. Hindari rokok, minum alkohol dan suplemen yang dampak memperburuk keadaan. Dampak stress akan bertambah buruk saat kita kelelahan. Keluarga harus selalu mendampingi dan tetap memberi semangat bagi caleg yang gagal karena memang kans untuk jadi caleg itu memang kecil kecuali untuk nomor pasti jadi.

Kondisi yang terjadi ini juga harus dipahami oleh dokter-dokter yang bekerja di poliklinik baik pada praktek pribadi maupun di rumah sakit. Selain mengobati fisik juga turut memperhatikan masalah psikis pasien-pasien akibat dampak pemilu ini.

Apa yang sedang terjadi ini adalah permainan dunia dan selalu ada yang menang dan kalah yang penting adalah kita siap menerima kedua kemungkinan tersebut. Tetap pasrah dan berserah kepada Tuhan Yang Maha Esa karena semua sudah ada jalannya.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda